Rabu, 15 April 2015

Genta : explore gunung parang.

Hai semua... Apa kabarnya setelah pendakian dri lawu kmrn.. Pasti msih pd cape ya... Blm ada yg buat artikelnya nih...
Balik lg ah brsama gw. Genta. Yg ga bosen2 nya nulis artikel. kayak org ga ada kerjaan. Pdhl mah kerjaan numpuk. Tugas kuliah ngebadeg. Amanah dakwah loba. Heuuuuh. (Curcol dikit...) Tp gw sempet2in lah ya buat nulis artikel.
Ok lah. Kli ini gw mo nulis artikel ttg gunung parang. Gunung parang..tau kan. Masih di Purwakarta. Berada d desa cilele.pasanggrahan. ketinggian gunung ini...(nunggu gps dr HP ny aa rijal)
foto2 dlu sebelum ke sana..

Namanya jg explorasi ya. Maklum klo informasinya kurang lengkap. Kita lengkapin nnti ye pas trip selanjutnya brsama HAC. Ok. Pendakian gw mulai dri kantor desa passangrahan. D sanakang harri brtmu dgn pa uyey (tmnnya coconut trez yg pnya lagu uye2 itu loh..wkwkwkwk). Setelah berbincang sejenak dgn beliau, gw dan kang harri mulai start jam 08:50 wibp. Perjalanan dimulai melewati kebon warga. Abis itu langsung masuk ke hutan. Dari awal masuk hutan track yg disajikan langsung nanjak brooo.. Ga ada bonusnya... Lg juga jalannya bukan batu2 yg tersusun kyk di lawu.. Udh nanjak, jalan yg gw lewatin jg batu2annya masih segede2 badak.. Pohon2nya jg akarnya Masih gede2.. Keren. Tingkat kesulitan & kemiringannya, buseeet ajib... Klo dibandingin dgn lembu dan bongkok. Kemiringan gunung parang ini level 3. Bongkok level 2 dan lembu level 1 nya... Kalian musti nyoba guys..
tiga gunung andalan di Purwakarta Istimewa

baru 15 menit jalan, entah karena tracknya yang nanjak banget atau kondisi badan masih dalam recovery dari lawu kemaren, kaki sudah mulai merasa lemas... sedikit2 break! untuk meluruskan kaki dan setelah itu melanjutkan perjalanan lagi.. 30 menit jalan, masih dalam track yang menanjak, kita berdua bertemu pendaki lain dari jakarta, kelompoknya mas banu yang berasal dari jakarta dan karawang. katanya mereka ingin ziarah... Memang, sebelum Puncak ada kuburan di sana, menurut informasi yang kurang jelas, katanya makam tersebut adalah makam dari salahsatu anak buahnya eyang suryakencana.(ngarang abis. hahahah)..
setelah berkenalan dengan kelompoknya mas banu yang berjumlah 6 orang, kita lanjutkan perjalanan bersama menuju puncak. akhirnya setelah 1 jam 10 menit perjalanan,sekitar pukul 10.00 kita sampai di Puncak tower 1 gunung Parang. langsung aja yah liat2 fotonya... abis foto2 dan ngopi bareng, kita turun jam 12.00 dan sampai bawah pukul 13.00. ngobrol2 sebentar dengan pak uyey dan warga sekitar, setelah itu gw dan kang harri balik kanan ke rumah masing - masing dan meninggalkan kelompok mas banu yang sedang pesan makan siang di warung. sekian explore gunung parang kali ini... semoga HAC bisa trip ke sini selanjutnyya.. hayu...cuss. kapan?! hehehe,....
nih foto2 nya..

Selasa, 07 April 2015

Gunung Ciremai 3078mdpl - Jawa Barat




Halo, selamat pagi. Selamat tanggal 17 Agustus... yups , tanggal segini nih enaknya dibuat naek gunung... kenapa?kenapa?kenapa?... karena tanggal 17 Agustus adalah hari dimana setiap orang ingin mengibarkan bendera merahputih setinggi2nya... (padahal mah, dulu pas sekolah, disuruh upacara bendera tanggal 17 Agustus pada bolos, trus besoknya disetrap guru deh, kena hukuman lari 10 keliling lapangan sekolah...wkwkwk). Btw, Yah begitulah salahsatu ekpresi kebahagiaan warga Indonesia dalam menyambut tanggal 17 Agustus. Lain hulu,lain parang, lain dulu lain sekarang..ckck

Kayak kita nih dari tim HAC, setelah bosen maen2 ke gunung yang ada di Purwakarta, seperti Bongkok, Lembu, Parang, burangrang dkk.. HAC mencoba Trip ke Luar Purwakarta lagi. Ciiiieee... ehm, trip kali ini tujuannya adalah gunung Ciremai. Kenapa harus ciremai? Karena udah ada kuncen yang mau trip bareng kita. Siapa lagi kalo bukan bang Pitik Lintu, kuncen ciremai yang kita temuin pada waktu pendakian ke Guntur di Garut. Dulu dia kita anterin ke Garut, sekarang gantian, dia yang harus nganterin kita ke Puncak 3078 mdpl. Hahhaa, nggk deh, becanda, trip kali ini seperti trip2 sebelumnya, yakni bertujuan untuk taddabur alam dan sebagai ajang silaturahmi lanjutan... ok..lanjut..buluan..

SEJARAH SINGKAT

Gunung Ceremai (seringkali secara salah kaprah dinamakan "Ciremai") adalah gunung berapi kerucut yang secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Posisi geografis puncaknya terletak pada 6° 53' 30" LS dan 108° 24' 00" BT, dengan ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.

Gunung ini memiliki kawah ganda. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m. Pada ketinggian sekitar 2.900 m dpl di lereng selatan terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet.

Kini G. Ceremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), yang memiliki luas total sekitar 15.000 hektare.

PENDAKIAN GUNUNG CIREMAI

Untuk mendaki Gunung Ciremai sendiri kita dapat melalui 3 jalur yang biasa dipake buat mendaki, yaitu jalur Palutungan, Jalur apuy dan Linggarjati - linggasana. Dari Ketiga jalur tersebut, Jalur Linggajati-lah yang menjadi Jalur paporit para pendaki gunung. Tim HAC pun sepakat untuk naik lewat jalur tersebut.

Jalur Linggarjati sendiri memiliki 12 pos, yaitu Pos pendaftaran (660mdpl), Cibunar (800mdpl), kondang amis (1.180 mdpl), kuburan kuda (1.420mdpl), pengalap (1.635mdpl), seruni (1.800mdpl), Bapatere (2.110 mdpl), batu lingga (2.330 mdpl), sangga buana (2.470 mdpl), pengasinan (2.810 mdpl), panglongokan (3.005 mdpl) dan Puncak TOP (3078 mdpl). Setiap pos mempunyai ceritanya masing – masing. Silahkan kalian cari referensi lain untuk lebih tau cerita dari tiap2 pos tsb. Hush..hush.. wkwkwk. Ok lanjut.. buluan..

Kita berangkat dari PWK jum’at siang tgl 15, jam 13:00. Naik angkot ke arah cikopo Rp.5000/org. Trus dilanjutkan naik bus Luragung jurusan JKT – CIREBON Rp.30.000/org. Turun dipertigaan linggarjati. Sampe sana kira2 jam 18:30. Kita rehat sejenak di minimarket yang penjaga kasirnya Lumayan bening. Sambil rehat, packing ulang dan nungguin sang kuncen datang. Setelah nunggu hampir sejam kita akhirnya ketemu sama sang kuncen yang pake senal jepit baru. Perjalanan dilanjutkan naik mobil kol buntung seharga Rp.5000/org (*tarif yg ada sesuai harga BBM premium saat itu yakni Rp6.500/ltr).

Kita HAC berangkat dari PWK ber-6, yaitu, gw (Genta), abah onje, om phey, erol, ujey semplak, dan wa dada. Ditambah org pribumi nya bang pitik sama bang thjuck yang sudah kenalan sebelumnya di minimarket saat nunggu si pitik datang. Alhasil kita berangkat 8 orang menuju pos Cibunar Linggarjati.

Sesampainya di pos linggarjati, pukul 20:00, kita daftar SIMAKSI seharga Rp.20.000,-. Abis itu nyantai dlu, ngopi sama makan malem di warung deket pos... beberapa menit kemudian, abis itu kita mulai meninggalkan pos menuju Cibunar. Di sana kita gelar tenda dan lanjut tidur... wew,, belom apa2 udah tidur. Wkwkwk


Sabtu pagi, 07.30 setelah sarapan kita beres-beres untuk lanjut pendakian. Di sana juga sudah terlihat para pendaki lain wara-wiri untuk mendaki juga. Maklum, tanggal 17 Agstus... tiap gunug pasti rame,,, apalagi ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat.

Seperti biasa, kita berjalan cantik selama perjalanan, dikit2 foto, ada orang yang duluin kita, Kita minta Di Foto sama orang yg ngeduluin kita, hahaha... begitulah kelakuan kita saat pendakian dari Cibunar menuju Kondang amis. Di sana terdapat pos pemeriksaan oleh para ranger setempat. Oh ya, kalian sebaiknya isi amunisi air dari pos cibunar yah, sebab ga ada mata air lagi setelah itu. Di kondang amis aja ada yang jualan kue2 basah sama popmie tapi kaga nyediain aer, klo kselek gimana, kan bahaya...

Di pos kondang amis kita sampai sekitar pukul 09.30. setelah ngobrol2 dengan temen2 nya pitik yang juga ranger di sana, kita melanjutkan pendakian ke pos selanjutnya. Pukul 11.00 sampai di pos kuburan kuda. Rehat sejenak, foto2 abis itu lanjut lagi. Jam 12.00 teng sampe di pos pengalap. Di sana kita istirahat agak lama, karena pada kelaperan, akhirnya kita makan siang di pengalap dan istirahat sampai pukul 14.00.


Perjalanan dilanjutkan menuju tanjakan seruni dan bapak tere. Pos bapak tere ini katanya zaman dulu ada bapak tiri yang membunuh anak tirinya di pos tsb dengan ditikam menggunakan pisau. Entahlah, dari awal kita tidak terlalu excited dengan hal2 mistis, karena kita berangkatnya pagi hari, dan sebelumnya pitik juga pernah cerita, pendakian sebelumnya pas dia jalan malem, dia diikutin pocong dari cibunar ke kondang amis. Ah, udahlah ya,,, jgn bahas mistis... karena ga mungkin juga kan ada hantu nongol siang hari gini... bisa2 kena razia dia... wkwkwk...

Yang seru dari tanjakan seruni dan Bapak tere waktu itu adalah kita seperti sedang bermain benteng takeshi?! tau kan? Acara reality show halang rintang dari jepang yang sempat tenar di TV. Bener aja, di sana udah rame, trus tanjakannya juga bikin orang greget2 gimana gitu yah... pokoknya orang2 seperti bersemangat untuk lolos ke babak selanjutnya dan mendapatkan hadiah satu juta yen setelah mengalahkan sang bos,kagemaru pada babak akhir... pokoknya walaupun capek tetep ceria dah, apalagi ada pitik yang suka ngebanyol. Sepanjang perjalanan dia menjadi perhatian orang tau nggak, karena banyolannya tsb. Wkwkwkwk... pantura bergoyang... ok lanjut. Buluan... 

“Jangan malu untuk ucapkan break”, itulah kata2 yang sering diucapkan pitik kalo tim lagi pengen break.. huft..huft..huft.. tak terasa, pukul 17.00 kita akhirnya sampai pos batu lingga, istirahat sejenak lalu perjalanan dilanjutkan ke pos selanjutnya. Pukul 17.45 sampai di pos sangga buana. Di sanalah kita gelar tenda, karena setelah lewat pos itu tidak ada lapak untuk gelar tenda lagi (saking penuhnya ama pendaki).. padahal masih sekitar 3 – 4 jam lagi menuju puncaknya..

Sabtu, Pukul 21.00 tim akhirnya bisa istirahat setelah sebelumnya nyari lapak, lalu gelar tenda, sholat dan makan. 

Minggu dinihari sekitar jam 02.00 kita mulai bangun dan siap2 summit attack ke Puncak. Oh ya, bang thjuck udah ga nenda bareng kita ya, dia bareng temen rangernya di pos berapa entahlah, yang pasti denger2 dia ga sampe puncak... akhirnya kita ber-7 (minus bang thjuck) mulai summit attack jam 02.30. setelah melewati jalan2 bebatuan yang terjal, akhirnya sekitar pukul 05.00 kita sampai di pengasinan dan langsung nyubuh. Di sana suasananya ramai sekali, kayak di pasar malem. Sampe2 herman erol sama wa dada terpisah dari rombongan. Ternyata mereka sudah menuju puncak terlebih dahulu. Sedangkan, gw, abah, pitik, om phey dan ujey stay di pengasinan, karena sunrise di sini lebih baik daripada sunrise yang terlihat dari puncak... well, setelah nyunrise, perjalanan dari pengasinan dilanjutkan menuju puncak 3078 MDPL. Kita tiba pukul 07.30.


Sujud syukur atas kesempatan yang diberikan oleh-MU ya rabb, hamba bisa memijakkan kaki di tanah tertinggi di Jawa Barat... subhanallah... matahari 17 agustus di Tanah tertinggi jawabarat... di Puncak Ciremai Linggarjati terlihat banyak sekali para pendaki. Tak kalah dari jalur palutungan dan apuy. Ada event akbar di sana, pengibaran sangsaka merah putih sepanjang 300 meter terbentang menghiasi puncak ciremai kala itu. Wow, emejing....

Setelah menikmati semua keindahan di Puncak, kami memutuskan untuk kembali ke tenda pukul 09.30. saat perjalanan turun, banyak sekali para pendaki yang memetik bunga edelweis.. sampai2 banyak yang tercecer bunga edelweis di tanah dan sebagian terinjak2... sungguh terlalu,,, bunga yang seharusnya hanya bisa kita lihat keindahannya saat di atas gunung, kini banyak yang tercabut dari pohonnya karena ulah jail manusiab... saking banyaknya bunga yang tercecer di tanah, gw pun inisiatif untuk memungutnya, haha, yang penting gw kaga metik, :p. 




Pukul 11.30 kita sampai di tenda setelah itu istirahat dan maksi. Pukul 13.00 kita packing dan turun. Sampai di pos Cibunar sekitar pukul 17.00 lalu istirahat dan bersih2. Pukul 18.30 setelah maghrib kita pulang naik angkot sampai pertigaan linggarjati dan dilanjutkan dengan naik bus luragung menuju Cikampek. Dari cikampek kita pulang ke rumah masing2 naik angkot. Sekian Trip HAC ke Ciremai... ditunggu trip selanjutnya ya... Hoammm...

Senin, 06 April 2015

Gunung Lawu 3265mdpl - Solo Jawa Tengan (02 April 2015 - 06 April 2015)

Quote of the day :

"The mountains will always be there, the trick is to make sure you are too. ( Gunung - gunung akan selalu ada, ini untuk membuatmu yakin ) --Hervey Voge"


06 April 2015, HACP Trip To Mt. Lawu Puncak Hargo Dumilah 325mdpl

Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera Untuk Semuanya,

kali ini kami akan berbagi cerita tentang pendakian Gunung Lawu puncak Hargo Dumilah 3265mdpl bersama Happy Adventure Community Purwakarta (HACP)

Berawal dari hasil pertimbangan beberapa bulan sebelum pemberangkatan, tim HACP memutuskan untuk melakukan pendakian di luar Jawa Barat.

Setelah melakukan beberapa meeting, disetujuilah pendakian luar Jawa Barat yaitu ke Gunung Lawu, Jawa Timur.

Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit,hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, danhutan Ericaceous. Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.

Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.

Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletakAstana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Suharto

Dan setelah berdiskusi terus menerus akhir nya yang bulat ikut pendakian ke Gunung Lawu berjumlah 11 orang dan 2 orang tambahan dari solo. Mereka antara lain :

1. Hari
2. Genta
3. Nia
4. Ira
5. Elsa
6. Andri
7. Ndang
8. Rizal
9. Herman
10. Bang ferdy
11. Fajar

Dan

1. Mas annis
2. Mas azna

Selain dari pembahasan personil pendakian, hal hal lain pun d bahas saat beberapa kali meeting sblm melaksanakan pendakian diantara nya tentang logistik, akomodasi, transportasi, pantrangan, dll.

Pendaki diwajibkan :

1. Mentaati peraturan yang telah ada;
2. Melaporkan kepada petugas jaga sebelum dan sesudah pendakian;
3. Mempersiapkan diri secara fisik maupun mental;
4. Membawa peralatan pendakian standart atau sesuai dengan kebutuhan;
5. Membawa perbekalan selama pendakian, berdoa sebelum pendakian;
6. Mendaki melewati jalur yang telah ada (resmi);
7. Melewati satu jalur pendakian pulang pergi;
8. Menjaga kebersihan, keindahan, keserasian dan keseimbangan semua kawasan gunung lawu;
9. Membawa turun kembali sampah yang ada. segera melapor apabila terjadi kecelakaan.

Pendaki dilarang :

1. Membuat atau melewati jalur terobosan;
2. Memisahkan diri dari rombongan;
3. Menggunakan obor untuk penerangan;
4. Meninggalkan api unggun yang masih menyala;
5. Memotong, merusak dan menempeli pepohonan, berburu satwa liar yang hidup di hutan;
6. Merusak, merubah dan memindahkan rambu-rambu yang ada;
7. Membuat tanda-tanda petunjuk liar, dilarang membawa spidol, cat, dan pilok;
8. Corat-coret di semua tempat pada kawasan gunung lawu;
9. Membuat kotor kawasan gunung lawu, melanggar pantangan-pantangan setempat, seperti memakai pakaian berwarna hijau pupus bercorak gadung melati, poleng, benang telon dan mrutu sewu;
10. Mengeluh jika menghadapi kesulitan;
11. Berkata kotor, jorok dan tidak senonoh;
12. Melamun dan berpikiran kosong;
13. Berlagak sombong, sok, dan congkak melakukan hal-hal tidak senonoh;
14. Mengganggu makhluk lain;
15. Merusak tempat-tempat yang dianggap kramat.

Persiapan dilakukan dengan sebaik baik nya, karena kita akan berangkat keluar Jawa Barat dengan bertamu ke daerah orang, dengan ketinggian yg mencapai 3265mdpl, suhu d ouncak bisa mencapai -4 Deg. Celcius. Hal itu menjadi perhatian kita, dengan memaksimalkan persiapan pendakian.

Diperlukan peralatan yg lebih untuk pendakian gunung Lawu, antara lain, jaket yg hangat, sarung tangan, penutup kepala bisa bandana, slayer atau kupluk. Selain itu perlu nya sepatu outdoor dan tidak menyarankan untuk memakai sendal baik pendakian ataupun turun dari gunung.

Selain peralatan dan perlengkapan, transportasi pun kami siapkan, kami membeli tiket kereta api jauh jauh hari sebelum hari pemberangkatan, karena di prediksi akan habisnya tiket kereta api jurusan bandung - solo yang bertepatan pula dengan tanggal merah di hari Jumat. Harga Tiket yaitu 100.000 rupiah/orang.


Day 1
02 April 2015
23.00
Semua packing dan berkumpul di SMA Negeri 1 Purwakarta.
Hanya 7 orang yang kumpul disana, 2orang lagi bertemu di stasiun Kiara Condong Bandung
Persiapan, cek tiket kereta dan berdoa di hari ini. Mempersiapkan Juga pemboingan mobil Elf untuk membawa para anggota tim dari SMA Negeri 1 Purwakarta ke Stasiun Kiara Condong. Harga sewa Mobil Elf setelah nego nego yaitu sekitar 45000/orang (7 orang)
Persiapan, makan sebelum berangkat
 



Day 2
03 April 2015
02.30
7 orang berangkat dari SMA Negeri 1 Purwakarta menggunakam mobil elf menuju Stasiun Kiara Condong Bandung.
05.00
Berkumpul di stasiun kiara condong dengan total anggota lengkap. 11 orang,
Setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah, kita pun bersiap siap masuk ke dalam kereta.
05.30
Keretapun berangkat dari stasiun Pemberangkatan Kiara Condong Bandung menuju Stasiun Purwosari Solo. Perjalanan ditembuh selama kurang lebih 9-10 jam. Perjalanan yang cukup lama. Selama di kereta, sarapan dan juga makan siang kita sengaja membli makanan yang berada di kereta, agar makanan bekal untuk pendakian tidak terkurangi. :D
Istirahat Di Stasiun Tasikmalaya


Lagi Di Kereta

15.30
Tiba di Stasiun Purwosari - Solo. Sejenak kamipun beristirahat dan tak lupa menjamak sholat dhuzur ashar di mushola stasiun Purwosari - Solo.
Istirahat sejenak di Stasiun Purwosari Solo

16.00
Bertemu dengan dua orang yang akan ikut juga ke pendakian Gunung Lawu, ialah Mas Anis dan Mas Azna. Mereka adalah warga sekitar, sehingga mereka sudah memahami trek pendakian lawu baik. seusai berkumpul semua anggota (11 Orang) saat nya untuk berangkat menuju ke base camp pendakian Gunung Lawu.

Dimulai dari menaiki bis dari stasiun Purwosari ke Terminal Tirtonadi dengan biaya 4000/orang estimasi waktu 20-30menit. Setibanya di terminal Tirtonadi lalu kami menaiki bis yang menuju ke terminal Tawangmangu dengan lama perjalanan 90-120menit. Biaya bis nya 12000/orang. Perjalanan melewati jalan menanjak dan berliku. diperjalanan sudah nampak terlihat pemandangan pegunungan, bukit bukit yang menyejukan mata.
Breafing Sejenak sebelum melanjutkan perjalanan

18.00
Sampai lah kami di Terminal Tawangmangu. Dari sini, kami mencharter sebuah mobil elf dengan biaya perorang sekitar 13rb/orang untuk menuju ke base camp Cemoro Sewu, gerbang dimana menjadi titik awal pendakian.

Ada dua base camp untuk memulai pendakian ke Gunung Lawu, yaitu Jalur yang melewati Cemoro Sewu dan jalur yang melewati Cemoro Kandang. Sebetulnya ada satu lagi jalur pendakian untuk bisa sampai di pundak gunung Lawu, yaitu melalui jalur Cetho. Namun jalur pendakian gulung lawu melewati Cetho sangat jarang dilalui oleh para pendaki dikarenakan jalur yang belum jelas dan orang yang sudah terbiasa saja. Sedangkan Jalur Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu adalah Jalur yang yang dusah jelas, sehingga jalur ini adalah jalur yang sering dilalui para pendaki pemula. Tim HACP memutuskan untuk memulai pendakian melalui Jalur Cemoro Sewu dan Turun melalui Jalur Cemoro Kandang.
19.00
Dengan penuh semangat, kami tiba si base camp Cemoro Sewu. Langsung bersiap siap, mempersiapkan logostik tim, mengecek seluruh perlengkapan tim, melaksanakan sholat di masjid yang tidak jauh dari base camp. Tak lupa pula kami pun mengisi perut di sebuah warung dekat base camp.
 
Base Camp Cemoro Sewu

20.00
Pendakian total 13 orang pun dilakukan. registrasi masuk melalui jalur Cemoro Sewu adalah 10rb/orang.
Perjalanan di mulai saat malam haru sehingga gelap tak dapat di hindari. Oleh karena itu, senter dan headlamp adalah equipment yang wajib kami pergunakan untuk memulai pendakian. Selain itu, sarung tangan beserta jaket hangat di recomendasikan untuk d pakai, karena kita mulai pendakian dari ketinggian 1970mdpl alias suhu yang lumayan dingin.
Beberapa menit kemudian kita sampai di pos bayangan dan berhenti sejenak untuk istirahat disana.
Beberapa menit istirahat selesai, nafas sudah teratur kembali, lalu kita melanjutkan pendakian menju Pos 1.
Pendakian malam hari
Pendakian malam hari
22.00
Sampailah kami di Pos 1 dan kembali beristirahat untuk mengela nafas yang sudah ngos ngosan.
Di pos 1 ini kami menemukan sebuah pos yang terbuat dari bangunan yang beratapkan seng. Ditemukan pula warung yang berjualan makanan dan minuman seadanya. Kondisi saat malam itu, begitu banyak pendaki yang sudah membuat camp untuk beristirahat di area Pos 1 ini. Wajar saja banyam para pendaki karena kami mendaki disaat musim liburan panjang.


Pos I
Beristirahat di Pos I

Setelah fisik kembali normal, kami melanjutkan pendakian menuju ke Pos 2. Jarak antara pos dan pos 2 lumayan jauh, dan sangat menanjak. Wajar saja sesekali kami pun beristirahat di pertengahan jalan, menormalkan stamina, minum seteguk air mineral. Pendakian semakin menembus kedinginan malam dan jalur yang menanjak, tantangan pun semakin berat.

Day 3
04 April 2015
01.00

Akhir nya kami pun tiba di pos 2. Maksud tim hendak mendirikan camp di Pos 2, namun di Pos 2 sangat penuh sekali dengan pendaki yang telah membuat camp lebih dulu. Padat sekali, dudah tidak ada tempat lagi untuk ngecamp di Pos 2.

Keadaan fisik sudah semakin berkurang, seluruh anggota tim kebingungan mencari tempat untuk mendirikan tenda dan sgera beristirahat. Saat itu pun kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Pos 3 dengan memaksakan kondisi fisik..

Jam sudah semakin larut malam, fisik sudah terkuras, cuaca sudah semakin berembun dan semakin dingin. Akhir nya di putuskan lah untuk beriatirahat di pertengahan antara Pos 2 dan Pos 3.

03.00
Semua anggota Tim sudah tidak sanggup untuk mendaki, dan memutuskan beristirahat di tengah jalan. Tidak ada lahan besar untuk mendirikan 4 buah tenda yang bisa mengakomodir 13 orang. Akhir nya dengan situasi yang mendesak, satu buah tenda berhasil didirikan dan kami memutuskan tenda itu untuk 3orang wanita, sedangkan sisa nya para laki laki tidur beralaskan matras di samping jalan, beratapkan langit terbuka, menggunakan sleeping bag, menahan dingin nya malam dan basah nya embun malam.

Kami pun segera terlelap dengan cepat nya.

Suatu pengalaman tersendiri bisa tidur beratapkan langit terbuka d gunung yang bersuhu dingin.

06.00
Kami semua terbangun dengan badan yang sangat kedinginan, basah akibat suhu yang dingin dan embun yang selalu tebal. Membuat sedikit sarapan, bubur, secangkir air hangat, sambil membereskan perlengkapan beristirahat.

07.30
Semua keril sudah ready untuk di bawa, tim sudah segar dan fisik sudah mulai membaik.

Segera kamipun melanjutkan pendakian ke Pos 3.

Pendakiam semakin mendapati jalur yang terjal dan menanjak. Penuh akan perjuangan.

08.30

Akhir nya kami berhasil tiba di Pos 3. Tak berpikir panjang lagi, kami langsung beristirahat sejenak di pos 3 ini. Hanya bberapa menit saja kami beristirahat meningat kita akan mengejar sore hari tiba di puncak Hargo Dumilah. Setelah beristirahat, mengela nafas, kami melanjutkan kembali pendakian












10.30
Kita sampai di pos 4 dengan terengah engah. Kembali beristirahat. Pos 4 memiliki pemandangan yang menakjubkan. Sembari kami melepas lelah, kami pun di suguhi beberapa pemandangan yang sangat indah, hamparan awan dan kabut berada dibawah kami, tebing tebing menjulang di samping kiri kanan, dibawah terlihat gunung gunung yang berada di sekitar nya.
Terlihat begitu banyak yang sudah mendirikan camp di Pos 4.

Ketika semua sudah ckup untuk beristirahat, kami bergegas melanjutkan pendakian ke Pos 5.
















12.30
Kami berhasil tiba di Pos 5 dengan kondisi yang sangat melelahkan, sehingga kami memutuskan untuk membuka perlengkapan makan dan beristirahat.

Beberapa orang dari kami memasang flysheet untuk berteduh, sedangkan sebagian lagi bersiap siap membuat makan siang. Cuaca di pos 5 sudah termasuk area puncak. Suhu di siang hari apabila tidak terkena cahaya matahari, angin berhembus sangat dingin. Disarankan agar menggunakan sunblock.

Setelah semua makanan siap, kami pun langsung berkumpul dan segera menyantap makan siang bersama sama.

Menu makan siang saat itu adalah nasi yang sedikit gosong :( , sarden, telur, dll.















14.30
Makan, istrhat, tidur, mengatur nafas, semua sudah kembali ke kondisi yang fit, barulah kita memulai summit ke puncak.

Persiapan segera dilaksanakan, packing ulang sudah di lakukan.

Dari sini, tim dibagi menjadi dua.

Satu tim untuk pembuat tenda dan perlengkapan memasak saat d puncak, satu lagi adalah tim back up. Tim back up adalah tim penyapu, tim yang bergerak santai, apabila ada yang break, maka semua harus break. Komando break adalah dari orang yang merasa membutuhkan break, bukan dari ketua.















15.00
Tim pertama / tim pendiri tenda berhasil sampai ke puncak hargo dumilah dan mendirikan tenda.

16.30
Saat yang di tunggu tunggu, Tim back up dan semua anggota berkumpul di puncak hargo dumilah gunung lawu di ketinggian 3265mdpl. Suatu pencapaian dengan penuh perjuangan.









18.00
Semua beristirahat, tak terkecuali.
 
19.00
Makan malam dengan menu masing masing memasak mie, sangat cepat untuk menyantap makan malam, dikarenakan suhu d luar tenda sangat extrim, sehingga semua orang tidak berlama lama dalam membuat makan malam dan menyantap nya dengan segera.

19.30
Semua beristirahat di dalam tenda berhubung cuaca sangat extrim, dingin, angin besar.

Ada salah satu kawan kami yang mengalami gejala hypotermia, namun, beberapa dari kami membantu dan merawat nya hingga tidak terjadi hal hal yang lebih memburuk,

Day 4
05 April 2015
05.00

Persiapan makan pagi. Menu makan pagi ini adalah : bubur instan, nasi liwet dengan lauk asin, sosis, telur, sop.

06.00
Sunrise, semua menikmati pemandangan indah muncul nya matahari dari ketinggian 3265mdpl.

07.00
Dokumentasi di puncak hargo dumilah. Foto bersama.















08.00
Makan pagi + packing. Mengecek seluruh peralatan yang telah d keluarkan dari dalam keril. Yang paling penting di tahap ini adalah operasi semut, yaitu semua anggota diwajjibkan memungut sampah sampah bekas camp lalu mengumpulkan nya dan membawa nya turun dari gunung.




09.00
Perjalanan turun via cemoro kandang. Trek yang sangat panjang, trek berupa tanah merah, namun memiliki jalur yang landai, sehingga tidak membuat lutut sakit, meskipun jalur ang dilalui melewati jalur punggungan punggungan gunung gunung yang berada di antara Gunung Lawu.

Dibawah ini adalah foto foto saat kita menuruni Gunung Lawu via Cemoro Kandang. :')



















16.00
Semua berhasil sampai d base camp cemoro kandang.
Beristirahat sejenak dan bersih bersih di base camp Cemoro Kandang.
Alhamdulillah, puji syukur, seluruh nua berhasil turun dengan selamat.

16.30
Langsung sewa travel ke tempat pemberhentian Bis / Terminal luar Kota. Dengan tarif 35rb/orang.

20.00
2 orang pendaki yaitu mas Annis dan mas Anza, berpisah di sini, sedangkan sisa nya Naik bis damri solo - jakarta dengan harga yang sudah nego, yaitu 160rb.

Day ke 6
06 April 2015
08.30

Tiba dipurwakarta dengan selamat.. Beberapa orang berpisah disini, ada yang langsung ke Jakarta (Bang Ferdy). Ada yang langsung k Bandung. Ada yg langsung pulang k rumah masing masing.

Kami selaku Tim HACP pribadi mengucapkan terima kasih yang sebesar besar nya kepada yang telah berpastisipasi dalam pendakian Gunung Lawu. Kegiatan pendakian Gunung Lawu sukses dan Alhamdulillah lancar, tidak ada yang terluka dan semua menikmati perjalanan ini.

Berikut ini adalah film documenter dari perjalanan HACP ke Gunung Lawu :')







#note penting dari pendakian HACP di Gunung Lawu, Banyak sekali sampah yang kita temui di gunung ini, di mohon kesadaran nya kepada para pendaki Gunung Lawu, Gunung bukan tempat sampah. Mari kita jaga Gunung kita bersama sama. Bawa kembali sampah yang kita bawa k gunung. Kata om genta, " tidak perlu keril deuter untuk membawa sampah".


Hormat kami,
Salam Lestari,
Rizal Riansyah