Halo, selamat pagi. Selamat tanggal 17 Agustus... yups , tanggal segini nih enaknya dibuat naek gunung... kenapa?kenapa?kenapa?... karena tanggal 17 Agustus adalah hari dimana setiap orang ingin mengibarkan bendera merahputih setinggi2nya... (padahal mah, dulu pas sekolah, disuruh upacara bendera tanggal 17 Agustus pada bolos, trus besoknya disetrap guru deh, kena hukuman lari 10 keliling lapangan sekolah...wkwkwk). Btw, Yah begitulah salahsatu ekpresi kebahagiaan warga Indonesia dalam menyambut tanggal 17 Agustus. Lain hulu,lain parang, lain dulu lain sekarang..ckck
Kayak kita nih dari tim HAC, setelah bosen maen2 ke gunung yang ada di Purwakarta, seperti Bongkok, Lembu, Parang, burangrang dkk.. HAC mencoba Trip ke Luar Purwakarta lagi. Ciiiieee... ehm, trip kali ini tujuannya adalah gunung Ciremai. Kenapa harus ciremai? Karena udah ada kuncen yang mau trip bareng kita. Siapa lagi kalo bukan bang Pitik Lintu, kuncen ciremai yang kita temuin pada waktu pendakian ke Guntur di Garut. Dulu dia kita anterin ke Garut, sekarang gantian, dia yang harus nganterin kita ke Puncak 3078 mdpl. Hahhaa, nggk deh, becanda, trip kali ini seperti trip2 sebelumnya, yakni bertujuan untuk taddabur alam dan sebagai ajang silaturahmi lanjutan... ok..lanjut..buluan..
SEJARAH SINGKAT
Gunung Ceremai (seringkali secara salah kaprah dinamakan "Ciremai") adalah gunung berapi kerucut yang secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Posisi geografis puncaknya terletak pada 6° 53' 30" LS dan 108° 24' 00" BT, dengan ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.
Gunung ini memiliki kawah ganda. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m. Pada ketinggian sekitar 2.900 m dpl di lereng selatan terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet.
Kini G. Ceremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), yang memiliki luas total sekitar 15.000 hektare.
PENDAKIAN GUNUNG CIREMAI
Untuk mendaki Gunung Ciremai sendiri kita dapat melalui 3 jalur yang biasa dipake buat mendaki, yaitu jalur Palutungan, Jalur apuy dan Linggarjati - linggasana. Dari Ketiga jalur tersebut, Jalur Linggajati-lah yang menjadi Jalur paporit para pendaki gunung. Tim HAC pun sepakat untuk naik lewat jalur tersebut.
Jalur Linggarjati sendiri memiliki 12 pos, yaitu Pos pendaftaran (660mdpl), Cibunar (800mdpl), kondang amis (1.180 mdpl), kuburan kuda (1.420mdpl), pengalap (1.635mdpl), seruni (1.800mdpl), Bapatere (2.110 mdpl), batu lingga (2.330 mdpl), sangga buana (2.470 mdpl), pengasinan (2.810 mdpl), panglongokan (3.005 mdpl) dan Puncak TOP (3078 mdpl). Setiap pos mempunyai ceritanya masing – masing. Silahkan kalian cari referensi lain untuk lebih tau cerita dari tiap2 pos tsb. Hush..hush.. wkwkwk. Ok lanjut.. buluan..
Kita berangkat dari PWK jum’at siang tgl 15, jam 13:00. Naik angkot ke arah cikopo Rp.5000/org. Trus dilanjutkan naik bus Luragung jurusan JKT – CIREBON Rp.30.000/org. Turun dipertigaan linggarjati. Sampe sana kira2 jam 18:30. Kita rehat sejenak di minimarket yang penjaga kasirnya Lumayan bening. Sambil rehat, packing ulang dan nungguin sang kuncen datang. Setelah nunggu hampir sejam kita akhirnya ketemu sama sang kuncen yang pake senal jepit baru. Perjalanan dilanjutkan naik mobil kol buntung seharga Rp.5000/org (*tarif yg ada sesuai harga BBM premium saat itu yakni Rp6.500/ltr).
Kita HAC berangkat dari PWK ber-6, yaitu, gw (Genta), abah onje, om phey, erol, ujey semplak, dan wa dada. Ditambah org pribumi nya bang pitik sama bang thjuck yang sudah kenalan sebelumnya di minimarket saat nunggu si pitik datang. Alhasil kita berangkat 8 orang menuju pos Cibunar Linggarjati.
Sesampainya di pos linggarjati, pukul 20:00, kita daftar SIMAKSI seharga Rp.20.000,-. Abis itu nyantai dlu, ngopi sama makan malem di warung deket pos... beberapa menit kemudian, abis itu kita mulai meninggalkan pos menuju Cibunar. Di sana kita gelar tenda dan lanjut tidur... wew,, belom apa2 udah tidur. Wkwkwk
Sabtu pagi, 07.30 setelah sarapan kita beres-beres untuk lanjut pendakian. Di sana juga sudah terlihat para pendaki lain wara-wiri untuk mendaki juga. Maklum, tanggal 17 Agstus... tiap gunug pasti rame,,, apalagi ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat.
Seperti biasa, kita berjalan cantik selama perjalanan, dikit2 foto, ada orang yang duluin kita, Kita minta Di Foto sama orang yg ngeduluin kita, hahaha... begitulah kelakuan kita saat pendakian dari Cibunar menuju Kondang amis. Di sana terdapat pos pemeriksaan oleh para ranger setempat. Oh ya, kalian sebaiknya isi amunisi air dari pos cibunar yah, sebab ga ada mata air lagi setelah itu. Di kondang amis aja ada yang jualan kue2 basah sama popmie tapi kaga nyediain aer, klo kselek gimana, kan bahaya...
Di pos kondang amis kita sampai sekitar pukul 09.30. setelah ngobrol2 dengan temen2 nya pitik yang juga ranger di sana, kita melanjutkan pendakian ke pos selanjutnya. Pukul 11.00 sampai di pos kuburan kuda. Rehat sejenak, foto2 abis itu lanjut lagi. Jam 12.00 teng sampe di pos pengalap. Di sana kita istirahat agak lama, karena pada kelaperan, akhirnya kita makan siang di pengalap dan istirahat sampai pukul 14.00.
Perjalanan dilanjutkan menuju tanjakan seruni dan bapak tere. Pos bapak tere ini katanya zaman dulu ada bapak tiri yang membunuh anak tirinya di pos tsb dengan ditikam menggunakan pisau. Entahlah, dari awal kita tidak terlalu excited dengan hal2 mistis, karena kita berangkatnya pagi hari, dan sebelumnya pitik juga pernah cerita, pendakian sebelumnya pas dia jalan malem, dia diikutin pocong dari cibunar ke kondang amis. Ah, udahlah ya,,, jgn bahas mistis... karena ga mungkin juga kan ada hantu nongol siang hari gini... bisa2 kena razia dia... wkwkwk...
Yang seru dari tanjakan seruni dan Bapak tere waktu itu adalah kita seperti sedang bermain benteng takeshi?! tau kan? Acara reality show halang rintang dari jepang yang sempat tenar di TV. Bener aja, di sana udah rame, trus tanjakannya juga bikin orang greget2 gimana gitu yah... pokoknya orang2 seperti bersemangat untuk lolos ke babak selanjutnya dan mendapatkan hadiah satu juta yen setelah mengalahkan sang bos,kagemaru pada babak akhir... pokoknya walaupun capek tetep ceria dah, apalagi ada pitik yang suka ngebanyol. Sepanjang perjalanan dia menjadi perhatian orang tau nggak, karena banyolannya tsb. Wkwkwkwk... pantura bergoyang... ok lanjut. Buluan...
“Jangan malu untuk ucapkan break”, itulah kata2 yang sering diucapkan pitik kalo tim lagi pengen break.. huft..huft..huft.. tak terasa, pukul 17.00 kita akhirnya sampai pos batu lingga, istirahat sejenak lalu perjalanan dilanjutkan ke pos selanjutnya. Pukul 17.45 sampai di pos sangga buana. Di sanalah kita gelar tenda, karena setelah lewat pos itu tidak ada lapak untuk gelar tenda lagi (saking penuhnya ama pendaki).. padahal masih sekitar 3 – 4 jam lagi menuju puncaknya..
Sabtu, Pukul 21.00 tim akhirnya bisa istirahat setelah sebelumnya nyari lapak, lalu gelar tenda, sholat dan makan.
Minggu dinihari sekitar jam 02.00 kita mulai bangun dan siap2 summit attack ke Puncak. Oh ya, bang thjuck udah ga nenda bareng kita ya, dia bareng temen rangernya di pos berapa entahlah, yang pasti denger2 dia ga sampe puncak... akhirnya kita ber-7 (minus bang thjuck) mulai summit attack jam 02.30. setelah melewati jalan2 bebatuan yang terjal, akhirnya sekitar pukul 05.00 kita sampai di pengasinan dan langsung nyubuh. Di sana suasananya ramai sekali, kayak di pasar malem. Sampe2 herman erol sama wa dada terpisah dari rombongan. Ternyata mereka sudah menuju puncak terlebih dahulu. Sedangkan, gw, abah, pitik, om phey dan ujey stay di pengasinan, karena sunrise di sini lebih baik daripada sunrise yang terlihat dari puncak... well, setelah nyunrise, perjalanan dari pengasinan dilanjutkan menuju puncak 3078 MDPL. Kita tiba pukul 07.30.
Sujud syukur atas kesempatan yang diberikan oleh-MU ya rabb, hamba bisa memijakkan kaki di tanah tertinggi di Jawa Barat... subhanallah... matahari 17 agustus di Tanah tertinggi jawabarat... di Puncak Ciremai Linggarjati terlihat banyak sekali para pendaki. Tak kalah dari jalur palutungan dan apuy. Ada event akbar di sana, pengibaran sangsaka merah putih sepanjang 300 meter terbentang menghiasi puncak ciremai kala itu. Wow, emejing....
Setelah menikmati semua keindahan di Puncak, kami memutuskan untuk kembali ke tenda pukul 09.30. saat perjalanan turun, banyak sekali para pendaki yang memetik bunga edelweis.. sampai2 banyak yang tercecer bunga edelweis di tanah dan sebagian terinjak2... sungguh terlalu,,, bunga yang seharusnya hanya bisa kita lihat keindahannya saat di atas gunung, kini banyak yang tercabut dari pohonnya karena ulah jail manusiab... saking banyaknya bunga yang tercecer di tanah, gw pun inisiatif untuk memungutnya, haha, yang penting gw kaga metik, :p.
Pukul 11.30 kita sampai di tenda setelah itu istirahat dan maksi. Pukul 13.00 kita packing dan turun. Sampai di pos Cibunar sekitar pukul 17.00 lalu istirahat dan bersih2. Pukul 18.30 setelah maghrib kita pulang naik angkot sampai pertigaan linggarjati dan dilanjutkan dengan naik bus luragung menuju Cikampek. Dari cikampek kita pulang ke rumah masing2 naik angkot. Sekian Trip HAC ke Ciremai... ditunggu trip selanjutnya ya... Hoammm...